Jumat, 20 Mei 2011

Gangguan hipertensi pada kehamilan


A.    
Eklamsi
Gejal kejang sebagai kejala awal dari preeklamsi.
B.      Preeklamsi
Preeklamsi adalah sekumpulan gejala yang secara spesifik hanya muncul selama kehamilan dengan sia lebih dari 20 minggu. Dapat dikatakan preeklamsi apabila:
1.       Adanya peningkatan darah selama kehamilan (sistolik ≥ 140 mmHg atau diastole ≥90 mmHg) disertai denagn oroteinurinaria (≥0,3 gram protein selam 24 jam atau  ≥30 mg/dL dengan hasil urin ≥1+)
2.       Apabila hipertensi selama kehamilan muncul tanpa proteinuria perlu dicuriagai adanya preeklamsi seiring kemajuan kehamilan. Jika muncul gejala nyeri kepala, gangguan penglihatan, nyeri pada abdomen, nilai trombosit rendah, dan kadar enzim ginjal abnormal.
C.      Preeklamsi Berat
a.       Tekanan darah sistolik 160 mmHg atau diastolic 110 mmHg
b.      Proteinuria > 2,0 gram dalam 24 jam dengan reagent 2+ atau 3+, muncul pertama kali selama kehamilan dan hilang setelah persalinan.
c.       Peningkatan serum niai kreatinin (>1,2 mg/dL kecuali jika peningkatan telah diketahui sebelumnya)
d.      Jumlah trombosit < 100.000 sel per mm3
e.      Peningkatan aktivitas enzim hati
f.        Gejala gangguan saraf, nyeri kepala menetap, dan gangguan penglihatan.
g.       Nyeri ulu hati dan menetap.
h.      Oligouria
D.      Hipertensi Kehamilan
a.       Peningkatan tekana darah setelah umur kehamilan 20 minggu sistolik ≥ 140mmHg dan diastolic ≥90 mmHg tanpa proteinuria atau hasil evaluasi laboratorium yang abnormal selama kehamilan dan kembali normal 12 minggu pasca post partum.
b.      Penetuan akhir antara hipertensi kehamilan atau preeklamsi hanya dapat dilakukan  pada periode pasca post partum.
E.       Hipertensi Kronis
a.       Jika muncul sebelum kehmilan pada usia kehamilan dibawah 20 minggu
b.      Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan diastolic ≥90 mmHg
c.       Apabial hipertensi selam kehamilan dan tidak kunjung turun hingga pasca post partum.
F.       Preeklamsi yang disertai hipertensi kronis
a.       Terjadi pada hipertensi kronis
b.      Prognosis memeburuk pada janin dan ibu
c.       Bukti baru adanya proteinuria
d.      Peningkatan takanan darah yang meningkat padahal sebelumnya terkontrol dengan baik
e.       Trombositropenia > 100.000
G.     Sindrom HELLP (hemolysis-Elevated Liver enzymes-Low Platelets)
a.       kontroversi apakah gejala dari preeklamsi berat
b.      kesakitan perinatal yang sama  dengan preeklamsi berat
H.      komplikasi umum yang sering terjadi
a.       abruso plasenta
b.      dessiminated intravascular coagulation
c.       pendarahan otak
d.      gagal ginjal dan gagal akut
e.      janin IUGR, premature dan, kematian.


indakan :
  1. Mengatur makanan sehari hari yaitu :
Makanan rendah lemak : daging ayam, daging sapi kurus, mengurangi jumlah makanan untuk mencegahkegemukan. Dilarang makan jerohan hewan, buah alpukat, buah durian, minum kopi,cola atau minuman yang berkafein, minuman keras.
  1. Makan rendah garam.
  2. Hindari stress, depresi atau hal hal yang dapat menimbulkan tekanan jiwa.
  3. Usahakan agar  hati dan pikiran relaks tanpa beban dengan berekreasi, dzikir, bersyukur, tidak bekerja terlalu berat, menerima apa adanya.
  4. Untuk mengurangi tekanan darah  tinggi selain obat dari dokter bisa dibantu dengan obat tradisionil , yaitu buah mentimun dikupas, bijinya  dihilangkan, kemudan diparut. Air perasan buah mentimun diminum seharisatu gelas.  Atau makan buah mahoni.
  5. Olah raga ringan : bersepeda, jalan santai, jogging,selama 30 – 45 menit, dalam seminggu tiga kali.
  6. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala di Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya

Akibat tekanan darah tinggi :
1.     
    • Pembuluh darah otak pecah sehingga mengakibatkan kelumpuhan, kesulitan bicara, kesadaran menurun, sampai coma.
    • Kelainan pada jantung antara lain payah jantung, penyakit jantung koroner dan lain lain
    • Penyulit pada mata, gangguan pandangan mata.

>Berikut cara menangkal dan meredakan hipertensi:
1. Santap buah segar 20-30 menit sebelum makan. Kunyah buah secara perlahan. Minum jus buah perlahan, seteguk demi seteguk, tidak dihabiskan sekaligus. Buah banyak mengandung air, serat dan senyawa antioksidan betakaroten, likopen, klorofil, vitamin C, yang mampu meredam kenaikan tekanan darah.
2. Jangan lupakan tempe! Enzim protease yang dihasilkan ragi selama pemeraman kedelai akan menguraikan protein kedelain menjadi asam-asam amino. Sebagian dari asam-asam amino tersebut (5-10 asam amino) bekerja sama menghambat kerja angiotensin-1 covertting enzyme (ACE), sumber pemicu naiknya tekanan darah.
3. Batasi garam dan “garam” Jangan royal menggunakan garam dan mengkonsumsi makanan asin. Batasi makanan mengandung garam natrium, diantaranya makanan olahan (corned beef, ikan kalengan, lauk/sayur instant), saus botolan (saus cabai, saus tomat, kecap), makanan instan (mi, lauk instant), cake dan kue kering yang dibubuhi soda kue/baking powder seperti biskuit.
4. Turunkan berat badan jika kegemukan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 25 menandakan kita kelebihan berat badan. Jika sudah melebihi 30, kita kegemukan, Untuk menghitung IMT: bagi berat badan (kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (meter). Contoh: tinggi 170 cm, berat 72 kg, maka IMT= 72:(1,70)2 = 25.
5. Meditasi
Dalam journal of Personality and Social Psychology, 57: 1989 disebutkan sekelompok pasien hipertensi dan prehipertensi diteliti dengan membaginya secara acak menjadi dua kelompok. Satu kelompok dibimbing bermeditasi, sisanya dibebaskan bersantai sesuai minat masing-masing. Setelah 3 bulan, kelompok meditasi mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik masing-masing 10,6 dan 5,9 mm Hgm, sedangkan kelompok bersantai hanya 4,0 dan 2,1 mm Hg.
6. Olahraga
Berlatih olahraga isotonik, seperti jalan kaki, jogging, berenang, dapat meredam hipertensi. Olahraga isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon-hormon lain penyebab menciutnya pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah,. Hindari olahraga isometrik, seperti angkat beban, karena justru dapat menaikkan tekanan darah.

0 komentar:

Posting Komentar